Senin, 11 April 2016

TRANSLASI MATA UANG ASING

BAB 6
ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING

            Proses pelaporan informasi dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebuttranslation. Banyak permasalahan yang berhubungan dengan translasi mata uang asing diantaranya adalah Tingkat variabilitas nilai tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode translasi mata uang asing dan penanganan terhadap translasi mata uang asing keuntungan dan kerugian, sulit untuk membandingkan hasil suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam suatu perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya.
Tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing: mencatat transaksi mata uang asing, memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang asing, dan berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Transaksi mata uang asing, seperti pembelian produk dari Cina oleh importer Kanada, harus ditranslasikan mata uangnya karena laporan keuangan tidak dapat dipersiapkan dari pembukuan yang menggunakan lebih dari satu mata uang.
LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik.Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris yang disajikan ulang dalam padanannya dolar AS.
Neraca mata uang asing ditranslasikan terhadap padanannya mata uang domestic oleh nilai tukar mata uang asing. Mata uang pada perdagangan Negara-negara utama dibeli dan dijual pada pasar global. Dengan menyediakan tempat untuk para peminat dan penjual mata uang, pasar translasi mata uang asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional (Seperti dari importer ke eksportir),serta memberikan cara yang baik bagi individu ataupun perusahaan untuk berjaga-jaga dari nilai mata uang yang tidak stabil.
Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasarswap. Kurs di pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar Negara. Perbedaan pada saham nasional, dan ekspetasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs pada pasar spot bersifat langsung atau tidak langsung. Pada translasi secara langsung, kurs menetapkan jumlah unit mata uang domestic yang dibutuhkan untuk mendapatkan unit mata uang asing, begitupun sebaliknya.
Transaksi pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang, dan mendapat potongan atau premi dari pasar spot. Pasar forward dan pasar spot sering kali memasukkan translasi bidand ask (penawaran dan permintaan). Translasi bid adalah apa yang dibayar oleh perantara mata uang asing kepada Anda untuk mata uang asing., translasi ask adalah tingkat di mana oerantara akan menjual mata uang asing kepada Anda.

EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
§  Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
§  Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
§  Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.

§  Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal. Contoh berikut ini memberikan gambaran atas cara tersebut.
Pada 1 September 2008, dalam pembukuan perusahaan manufaktur AS melakukan penjualan produk pada importir Swedia sebesar 1 juta krona Swedia (SEK) secara kredit. Nilai tukar dolar / krona adalah $0,14 = SEK 1, krona tersebut dalama waktu 90 hari, dan perusahaan AS. Juga beroperasi berdasarkan tahun kalender, nilai krona mulai melemah sebelum seluruh pembayaran selesai. Pada akhir bulan, nilai tukar dolar / krona adalah $0,31 = SEK 1;pada 1 Desember 2008, $0,11 = SEK 1. Transaksi tersebut terdapat pada tampilan berikut.
§  Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk  menunjukan asset, utang, pendapatan, dan beban dalam mata uang domestik yang dinyatakan dalam mata uang asing. Metode translasi mata uang asing dapat di klasifikasikan dua tipe: mereka yang menggunakan nilai tukar mata uang asing tunggal untuk mengembalikan neraca asing ke mata uang domestik mereka dan menggunakan nilai tukar mata uang ganda. Tampilan 6-7 ringkasan cara spesifik neraca item pada kedua metode translasi mata uang asing.
§  Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode nilai tukar tunggal sebagai metode kurs saat ini telah lama popular di Eropa. Yang mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan bebab mata uang asing di translasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui dengan rata-rata nilai tukar saat itu tiap periode.
§  Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs ssat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
1.      Metode Current-Noncurrent
Pada metode ini, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu(contoh, asset yang biasanya bias dikonversi ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun) di translasikan kedalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Item laporan laba rugi (kecuali biaya depresiasi dan amortasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau rata-rata dasar tambahan yang mencangkup seluruh periode yang dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan
Sangat disayangkan, metode ini sering kali tidak sesuai dengan kenyataan. Dengan menggunakan kurs akhir bulan untuk translasi mata uang asing asset saat itu mengimplikasikan bahwa semua kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing dimasukan ke dalam risiko nilai tukar; dengan kata lain, akan bernilai lebih atau kurang dalam mata uang perusahaan induk jika terjadi perubahannilai tukar mata uang dalam setahun. Hal ini secara sederhana tidak benar. Banyak yang menganggap hal tersebut akan tidaksesuai dengan kenyataan, karena analisis selalu menggunakan nilai yang dapat dicapai pada kewajiban jangka panjang perusahaan. Lebih jauh lagi, deinisi current dan noncurrent selalu saja merupakan sebuah skema klarifikasi, bukan lah justifikasi konseptual pada nilai tukar yang digunakan dalam translasi mata uang.
2.      Metode Moneter Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasiikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Item nonmoneter (asset tetap, investasi jangka panjang, dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis. Item laporan labarugi di translasikan dengan prosedur yang sama dengan dijelaskan untuk konsep current-noncurrent. Metode ini melihat asset dan kewajiban moneter sebagai risiko nilai tukar. oleh karena item moneter dimasukkan dalam kas, penggunaan kurs saat ini untuk translasi mata uang asing, item tersebut menghasilkan indicator waktu atas efek nilai tukar dalam periode di mana nilai tukar berubah.
Metode moneter-nonmoneter kurang tepat bagi aset-aset yang di nilai berdasarkan nilai pasar terkini (contoh, investasi, dalam sekuritas dan persediaan, serta aset tetap dicatat kedalam harga pasar). Metode tersebut juga mengubah margin laba pada penjualan yang sesuai dengan harga saat ini dan kurs translasi dengan biaya dari penjualan yang dihitung pada harga perolehan dan kurs translasi.
3.      Metode Kurs Sementara
Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung; hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut bukan penilaian actual. Pada GAAP AS, nilai kas dihitung berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan hutang dinyatakan dalam jumlah yang diharapkan untuk diterima atau dibayar pada waktu jatuh temponya. Aset dan kewajiban lain-lain dihitung dengan harga uang yang berlaku pada saat item diterima (harga perolehan).
Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai. Item nilai nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal. Aset yang dihitung harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis yang menghasilkan dalam mata uang domestik.
Oleh karena kemiripan dengan metode moneter-nonmoneter, metode kurs memberikan banyak keuntungan dan kerugian. Mengabaikan inflasi local secara bebas, metode tersebut memberikan batasan terhadap metode translasi mata uang asing lain.
Metode kurs saat ini memperkirakan bahwa seluruh operasional asing ditunjukan dalam risiko nilai tukar karena semua aset dan kewajiban ditranslasikan pada kurs nilai tukar akhir tahun. Metode current-noncurrent memperkirakan hanya aset dan kewajiban lancar yang dikenakan. Sebaliknya, metode kurs sementara telah didesain untuk  mempertahankan dasar teoritis perhitungan akuntansi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan yang ditranslasikan ke mata uang asing.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
§  Penangguhan
Beberapa analis bertentangan tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik dengan sendirinya. Bahkan jika pun terjadi, penyesuaian karena nilai tukar penangguhan dalam memprediksi perubahan nilai tukar adalah tugas yang paling sulit.
§  Penangguhan dan Amortisasi
Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Translasi mata uang asing keuntungan dan kerugian yang berhubungan dengan hutang akan ditangguhkan dan diamortisasi terhadap masa penggunaan aset, berarti, dianggap sebagai laba dengan cara yang sesuai dengan beban depresiasinya. Pendekatan semacam ini terkadang dikritik dengan dasar teori dan praktik. Sebagai contoh, teori keuangan menjelaskan pada kita bahwa keputusan anggaran modal untuk investasi aset tidak bergantung pada keputusan bagaimana untuk membiayainya. Peminjaman biaya domestik tidak disesuaikan untuk merefleksikan perubahan pada tingkat suku bunga atau nilai utang.

§  Penangguhan Sebagian
Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja. Menangguhkan keuntungan translasi mata uang asing hanya karena keuntungan berarti menolak terjadinya perubahan nilai tukar. Pendekatan tersebut kekurangan kriteria eksplisit untuk menentukan kapan harus mengakui keuntungan translasi mata uang asing. Hal ini mengimplikasikan bahwa keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing bukanlah item periodic dan akan “terhapus” dalam jangka panjang.

§  Tidak Ada Penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba – rugi. Memasukkan keuntungan dan kerugian translansi mata uang asing pada pendapatan lancar menimbulkan elemen acak dalam pendapatan yang dapat menghasilkan fluktuasi pendapatan yang signifikan ketika nilai tukar berubah.
 Sumber: Frederick D.S Choi and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Edisi 7 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright " Keep calm and dream on " 2011
Converted by Best Bread Machine | Buy Gym Equipment | Adsense Wordpress Theme by Blogger Templates