Minggu, 12 Mei 2013

Kebijakan Moneter , Ciri-ciri negara berkembang dan Penyebab utama perdagangan internasional


  • Tindakan Bank Indonesia Dalam Kebijakan Moneter


Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.





    1. Apa saja yang harus dilakukan dalam kebijakan moneter ketika terjadi inflasi ?

Inflasi tentunya harus diatasi dan untuk mengatasinya dapat dilakukan pemerintah dengan cara melakukan beberapa kebijakan yang menyangkut bidang moneter, fiskal dan non moneter. Adapun penjelasan kebijakan tersebut akan diuraikan di bawah ini.


a.
Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Untuk menjalankan kebijakan ini Bank Indonesia menjalankan beberapa politik/kebijakan yaitu politik diskonto, politik pasar terbuka dan menaikan cash ratio.
1)
Politik Diskonto ditujukan untuk menaikan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal pinjaman menjadi mahal.
2)
Politik Pasar Terbuka dilakukan dengan cara menawarkan surat berharga ke pasar modal. Dengan cara ini diharapkan masyarakat membeli surat berharga tersebut seperti SBI yang memiliki tingkat bunga tinggi, dan ini merupakan upaya agar uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan jumlahnya.
3)
Cash Ratio artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.


b.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Bentuk kebijakan ini antara lain:
1)
Pengurangan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan.
2)
Menaikkan pajak, akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.


c.
Kebijakan Non-Moneter dapat dilakukan dengan cara menaikan hasil produksi, kebijakan upah dan pengawasan harga dan distribusi barang.
1)
Menaikan hasil produksi, cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi bahan bakar, produksi beras.
2)
Kebijakan upah, tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan inflasi.
3)
Pengawasan harga dan distribusi barang dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.




  1. Ciri-ciri megara yang sudah berhasil atas pembangunan negaranya ?



Ciri-ciri negara berkembang :


Negara berkembang adalah negara yang kualitas penduduknya masih tergolong rendah. Secara umum ciri-ciri negara berkembang antara lain:

  1. Tingkat pendidikan masih rendah
  2. Tingkat penghasilan masih rendah/pendapatan per kapita rendah
  3. Tingkat kesehatan masih rendah
  4. Sistem perekonomiannya masih bergantung dari luar atau perekonomian yang tradisional
  5. Angka pengangguran yang tinggi
  6. Kesempatan kerja yang minim
  7. Angka pertumbuhan penduduk tinggi
Contoh negara berkembang diantaranya India, Mesir, Meksiko, Arab Saudi, Afrika Selatan, China

Adapun ciri-ciri negara berkembang menurut pendapat Daedjoeni dan M. Todaro, yaitu:


  • Mayoritas penduduknya bermata pencarian di sektor pertanian. Industri yang ada yakni industri yang berlatar belakang agraris dengan memanfaatkan hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan.
  • Pengolahan pertanian masih menggunakan alat-alat tradisional, misalnya cangkul dan bajak sawah dengan tenaga hewan, dan sebagainya.
  • Tingkat kehidupan yang rendah. Hal ini disebabkan karena tingkat kesehatan yang rendah, tingkat kematian yang tinggi, usia harapan hidup yang rendah, dan kondisi rumah yang kurang layak.
  • Pendidikan formal dan nonformal kurang memadai, karena fasilitas pendidikan yang tidak mencukupi dan belum bisa menjangkau semua penduduk sehingga masih banyak ditemui penduduk yang buta huruf.
  • Laju pertumbuhan penduduk tinggi bisa menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam hal pelayaran sosial, yang pada akhirnya menghasilkan sumber daya manusia berkualitas rendah
  • Belum ada kesetaraan gender. Status pria lebih tinggi daripada wanita, yang hanya dianggap penduduk kelas dua atau "konco wingking"
  • Angka ketergantungan tinggi, karena penduduk usia tidak produktif lebih separuh jumlah penduduk
  • Tingginya tingkat pengangguran, baik pengangguran terbuka maupun pengangguran terselubung.
  • Ketergantungan terhadap negara maju sangat tinggi, sehingga negara maju dengan leluasa mendikte negara berkembang dalam mentransfer teknologi, pemberian bantuan luar negeri, maupun penyaluran modal. Pada akhirnya negara maju dapat menguasai dan mendominasi kehidupan sosial ekonomi negara berkambang yang dibantu.
Ciri-ciri negara maju

Negara maju adalah negara yang kualitas penduduknya tinggi. Secara umum ciri-ciri negara maju antara lain:
  1. Sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor industri dan jasa. Hasil industrinya tidak saja untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, akan tetapi juga untuk pemenuhan komoditas ekspor.
  2. Sektor pertanian tetap diusahakan walaupun sedikit namun pengolahannya telah menggunakan alat-alat modern.
  3. Sumber daya manusianya berkualitas tinggi, sehingga dapat menguasai iptek, karena didukung oleh faktor kesehatan dan pendidikan.
  4. pertumbuhan penduduknya rendah, antara 0,1% - 1% pertahun
  5. Konsentrasi penduduknya banyak di daerah perkotaan.
  6. Angka kelahiran dan angka kematian relatif rendah sedangkan angka harapan hidup mencapai rata-rata diatas 67,5% pertahun.
  7. Tingkat pendidikan penduduknya tinggi sehingga tidak ada penduduk yang buta huruf.
  8. Rata-rata penduduknya telah memperoleh penghasilan yang layak setiap bulannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik pangan, sandang, dan papan. Sedikit dijumpai penduduk yang miskin.
Contoh negara maju diantaranya Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Kanada






  1. Penyebab utama dari pedagangan internasional ?







Pengertian Perdagangan International
Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai suatu hubungan kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh negara yang satu dengan negara lain yang berkaitan dengan barang dan jasa sehingga mampu membawa suatu kemakmuran bagi suatu negara.
Perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang dan jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan. Beberapa faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional atau latar belakang perdagangan internasional :

  • Faktor ke-1 : memperoleh barang yang tidak diproduksi di dalam negeri ada beberapa sebab mengapa suatu barang tidak diproduksi oleh suatu negara :

    a. tidak memiliki sumber daya alam yang diperlukan
    untuk produksi barang tersebut.

    b. tidak memiliki teknologi dan sumber daya
    manusia yang mumpuni untuk produksi suatu jenis
    barang.




  • Faktor ke-2 : memperluas pasar. jika seluruh permintaan dari dalam negeri terhadap suatu barang telah dipenuhi, maka untuk mengatasi kelebihan produksi dan memperoleh keuntungan
    lebih, satu-satunya cara adalah memanfaatkan pasar luar negeri.




  • Faktor ke-3 : memperoleh manfaat dari spesialisasi, masing-masing negara memiliki keunggulan tersendiri (baik absolut ataupun komparatif) dalam memproduksi suatu jenis barang/jasa tertentu, sehingga bila spesialisasi dilakukan, akan diperoleh
    keuntungan yang lebih besar.






Sumber : http://campusnancy.blogspot.com/2012/12/ciri-ciri-negara-berkembang-dan-negara.html
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_7/eko203_15.htm
http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=6dddb3b3fcc8b123

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright " Keep calm and dream on " 2011
Converted by Best Bread Machine | Buy Gym Equipment | Adsense Wordpress Theme by Blogger Templates