Istilah franchise (seterusnya waralaba) memang beraroma perancis. Namun Amerika Serikatlah yang mempopulerkan istilah itu. Kata franchise sendiri bermakna “kebeabsan” (fredom). Dalam bahasa Indonesia, franchise diterjemahkan waralaba atau terjemahan bebasnya lebih untung. Wara berarti lebih. Sedangkan laba artinya untung.
Waralaba berakar dari sejarah masa silam prakter bisnis di Eropa. Pada masa lau, bangsawan diberikan wewenang oleh raja untuk menjadi tuan tanah pada daerah-daerah tertentu. Pada daerah tersebut, sang bangsawan dapat memanfaatkan tanah yang dikuasainya dengan imbalan pajak/upeti yang dikembalikan kepada kerajaan. System tersebut menyerupai royalty, seperti layaknya bentuk waralaba saat ini.
Di Amerika serikat sendiri, waralaba mengalami booming pada tahun 60-70an setelah berakhirnya perang Dunia ke-2. Pada saat itu, banyak terjadi praktik penipuan bisnis yang mengaku sebagai waralaba, salah satunya dengan cara menjual system bisnis waralaba yang ternyata belum teruji keberhasilannya dilapangan.
Selain itu, perawalaba pun lebih fokus unituk menjual waralaba milik mereka dibandingkan membangun dan menyempurnakan system bisnis waralabanya. Banyak investor baru gagal oleh modus seperti ini. Hal ini menjadi salah satu pencetus munculnya IFA (internasional Franchise Association) pada tahun 1960.
Salah satu tujuan didirikannya IFA adalah untuk menciptakan iklim industry bisnis waralaba yang dapat dipercaya. IFA menciptakan kode etik waralaba sebagai pedoman bagi anggota-anggotanya. Walau begitu, kode etik waralaba masih perlu didukung oleh perangkat hukum agar dapat memastikan hak-hak tiap-tiap pihak dalam industry perlindungan.
Definisi Singkat Mengenai Waralaba
Franchise berarti kebebasan yang diperoleh seseorang untuk menjalankan sendiri suatu usaha tertentu di wilayah tertentu. Sedangkan pewaralaba (franchising) adalah suatu aktivitas dengan system waralaba (franchise), yaitu suatu system keterkaitan usaha yang saling menguntungkan antara pemberi waralaba (franchisor) dan penerima waralaba (franchisee).
Unsur-unsur Waralaba
1. Harus mempunyai merek (nama termasuk derivatifnya) : Logo, moto atau perusahaan.
2. Harus mempunyai system bisnis yang bisa digandakan,
Yan dimaksud dengan system bisa di gandakan adalah semua perangkat operasional bisnis; mencakup standarisasi produknya, metode pengolahannya atau metode jasa, standar iklannya, system keuangannya, system control inventory dan lain sebagainya.
3. Ada biaya atau fee yang dibayarkan.
Biaya yang terkait dengan adanya waralaba ini adalah initial fee, biaya awal, investasi awal apapun namanya, yang dikaitkan dengan perjanjian waralaba.
4. Adanya pelatihan awal
Pelatihan yang bersifat berkesinambungan, yang diselenggarakan oleh franchisor guna peningkatan keterampilan.
Tipe-tipe Waralaba
Secara umum, system pewaralabaan (franchising) dibedakan menjadi empat kategori besar, yaitu :
a. Product franchising (trade-name franchising)
b. Manufacturing franchising (product – distribution franchising)
c. Business – format franchising (pure/comprehensive franchising)
d. Franchising pribadi
.
Contoh waralaba dalam negeri :
1. ALFAMART
Alfamart dulu bernama Alfa Minimart. Lalu pada tanggal 1 Januari 2003 baru berubah menjadi Alfamart. Visi Alfamart adalah menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi pada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global. Misi Alfamart adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan berfokus pada produk dan pelayanan berkualitas unggul.
Alfamart merupakan perusahaan jasa distributor eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. Target geografisnya adalah areal perumahan, fasillitas publik, dan gedung perkantoran. Target demografi utamanya adalah ibu rumah tangga serta kelompok sosial-ekonomi kelas menengah
2. Tahu Kreess
Waralaba cemilan berbahan dasar tahu. Info lebih lengkap kunjungi www.tahukress.com
3. Ayam dan Bebek Kremes Kriuuuk
Waralaba ayam dan bebek kremes adalah ayam dan bebek goreng, dimakan bersama taburan bumbu kremesan.
4. B'CrepesWaralaba makanan crepes yang renyah dan banyak varian rasa. Umumnya berisi aneka selai, coklat meses, susu dan keju. Info lebih lanjut silahkan kunjungi www.bcrepes.com.
http://agusnuramin.wordpress.com/2010/10/15/task-3/#more-317
0 komentar:
Posting Komentar